Rabu, 20 April 2011

Ibu

Ya Allah,,,, berikanlah kelapangan dan kebahagiaan untuk ibu kami,,,

Ya Allah,,, dektakanlah diri kami kepad aibu dan bapak kami,,,

Ya Allah,, berikanlah ilham kepada kami agar mampu menempatkan ibu dan bapak kami disinggasana terindah dalam hati kami.

Ya Allah kami sadar bahwa tanpa rahim ibu,,, kami tak mungkin lahir kedunia ini
Tanpa belaian ibu, tanpa tetesan keringat dan air mata ibu,, kami tak mungkin menjadi seperti saat ini

Ya Allah keriput di wajah ibu kami seolah menyiratkan keletihanya dalam berjuang membesarkan kami,,,

Ya Allah kasihanilah ibu kami,,, sayangilah beliau seperti beliau menyayangi kami, menimang kami, di saat kami masih kecil dan lemah,,,

Y Allah ampunilah kami yang sering mengesampingkan ibu kami,, sering melalaikan ibu kami. Padahal kami tahu setiap detak jantungnya, setiap hela nafasnya, dan setiap gerak langkahnya beliau selalu memikirkan kami, mendoakan kami, memenuhi kebutuhan kami,,,

Ya Allah,,, kami sungguh tak mampu jika harus membalas setiap tetes air susu ibu kami. Padahal dengan air susu itulah kami dapat tumbuh dari bayi hingga dewasa.

Ya Allah kami sungghuh tak mampu jika harus membalas setiap tetes dari air mata ibu kami yang beliau keluarkan saat beliau bedoa untuk kami. Padahal dengan doa ibulah cita-cita kami dapat terwujud, dengan restu ibulah Engkau menitipkan restu-Mu ya Allah.

Ya Allah,, kami sungguh tak mampu jika harus membalas setiap tetes keringat yang beliau keluarkan untuk kami. Padahal tetesan keringat itu beliau keluarkan setiap kali beliau bekrja keras demi mencukupi kebutuhan kami.

Ya Allah,,, ampunilah kami yang sering membangkan perintah ibu,,, padahal kasih sayang ibu tak pernah putus.

Ya Allah berikanlah kebahagiaan untuk ibu kami karena sama sekali kami tak mampu membalas jasa-jasa ibu kami.

Ya Allah,,, jagalah ibu kami karena kami sungguh tak mampu menjaga ibu kami seperti beliau menjaga kami dari bayi hingga saat ini.

Ibu,,,ibu,,,ibu,,, ayah,,,,

klik

Si Pencari Cinta

Alkisah di suatu zaman, hidup seorang lelaki yang mencari cinta, namanya Arjuna. Saking ngebetnya, gunung tertinggi didaki, isi bumi dijelajahi, lautan pun diarungi, cuma untuk mencari tempat berlabuh, yaitu wanita. Gilee beneer... Nih Arjuna, kagak peduli gunung, bumi, lautan, alam semesta ini punya siapa, maen grasak-grusuk aja! Di setiap tempat Arjuna berkata, "Wahai wanita, cintailah aku." Ih... nih anak, malu-maluin ya! Masa' sih sampe' gitu-gitu banget, ya...namanya juga pencari cinta bo!

Di kisah yang lain, seorang laki-laki yang bernama Ibrahim pun mencari cinta. Saat malam mulai menyapa alam, tampak sebuah bintang, tak lama kemudian sang bintang pun tenggelam. "Aku tak menyukai yang tenggelam," kata Ibrahim. Beberapa saat kemudian, terbitlah sang rembulan, bersinar indah penuh kelembutan. Namun, bulan pun hanya sesaat, tersipu malu dengan keindahannya. Semburat cahaya subuh pun menyeruak kegelapan, kokok ayam jantan membelah tetesan embun pagi, tak lama keperkasaan mentari mewayungi jagat raya ini, "Inikah dia yang kucari?" tanya beliau pula. Bukan...bukan itu, karena mentari pun bersujud, lalu merunduk sembunyi.